11 Peristiwa dalam Sejarah Islam yang Terjadi di Bulan Ramadan


Bulan Ramadhan tidak sebatas sebagai bulan suci bagi umat Muslim. Dalam sejarah Islam, sejumlah peristiwa besar yang sangat menentukan dan bermakna bagi umat Muslim terjadi di bulan ini. Sedikitnya, ada 11 peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam, baik klasik ataupun modern. Apa sajakah peristiwa-peristiwa tersebut?

Berikut 11 Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Ramadhan.

1. Pembebasan Makkah (Fathul Makkah)

Apa itu Fathul Makkah? Peristiwa Fathul Makkah adalah sebuah peristiwa di mana akhirnya Nabi Muhammad dan para sahabat berhasil menguasai Makkah dan menghancurkan berhala-berhala di sekitarnya. Sehingga Ka'bah kembali suci. Peristiwa ini bermula dari perjanjian Hudaibiyah tahun 628 M. Ini adalah perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Perjanjian ini terjadi ketika satu rombongan yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad hendak melaksanakan haji di Baitullah. Namun, pihak Quraisy melihatnya sebagai sebuah ancaman. Jika orang-orang dari Madinah, yang notabene adalah rival dari kafir Quraisy datang ke Makkah, maka apa tanggapan orang-orang nanti? Untuk itulah, pemuka-pemuka Quraisy dengan segala daya upaya menyusun sebuah strategi, yaitu mengikat kaum muslimin dalam suatu perjanjian agar tidak dapat leluasa mengunjungi Makkah. Dan terjadilah perjanjian Hudaibiyah. Ketakutan kaum kafir Quraisy ini wajar muncul, sebab setelah Nabi saw dan beberapa ratus sahabat hijrah dari Makkah menuju Yatsrib (Madinah), antara kaum Muslimin dan kaum Quraisy hampir selalu terjadi peperangan yang tak terelakkan. Dalam pengepungan selama 20 hari oleh 10 ribu pasukan Quraisy terhadap Madinah pada tahun 627 M, Nabi Muhammad saw dan 3.000 umat Islam berhasil mempertahankan Madinah.
 

Isi perjanjian Hudaibiyah antara lain:

·         Pertama, gencatan senjata selama sepuluh tahun
·         Kedua, orang Islam dibenarkan memasuki Makkah pada tahun berikutnya, tinggal di sana selama tiga hari saja dengan hanya membawa sebilah senjata.
·         Ketiga, bekerja sama dalam perkara yang membawa kepada kebaikan.
·         Keempat, orang Quraisy yang lari ke pihak Islam harus dikembalikan ke Makkah.
·         Kelima, orang Islam yang lari ke Makkah tidak dikembalikan ke Madinah,
·         keenam, kedua belah pihak boleh membangun kerja sama dengan kabilah lain tapi tidak boleh membantu dalam hal peperangan.


Akhirnya pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Makkah, dan kemudian menguasai Makkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikit pun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

2. Bulan Diturunkan Alquran

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)..." (QS Al Baqarah: 185)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah SWT memuji Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-quran yang agung". Sebagaimana Allah mengkhususkan Ramadan sebagai bulan diturunkannya Alquran, sesungguhnya telah disebutkan oleh hadits bahwa pada bulan Ramadhan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw.

Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan: "Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, sedang Alquran diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR. Ahmad dalam Musnad, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1575)

3. Peristiwa Perang Badar
Pada hari Jumat 2 Ramadhan tahun ke-2 H terjadi perang pertama dalam Islam yang dikenal Perang Badar. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Makkah. Tentara Islam mengontrol lokasi strategis dengan menguasai sumber air yang ada di daerah tersebut.

Perang ini melibatkan tentara Islam sebanyak 313 anggota berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin Makkah yang lengkap bersenjata. Dalam perang ini, tentara Islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin terbunuh, 70 lagi ditawan. Sisanya melarikan diri.

Perang ini adalah suatu yang luar biasa ketika tentara Islam yang kurang jumlah, lemah dari sudut kelengkapan dan berpuasa dalam bulan Ramadan memenangkan pertempuran Perang Badar. Ini membuktikan puasa bukan penyebab umat Islam bersikap lemah dan malas sebaliknya berusaha demi mencapai keridhaan Allah. Orang yang berjuang demi mencapai keridhaan Allah pasti mencapai kemenangan yang dijanjikan.

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya" (QS Al-Imran:123)

4. Islam Masuk ke Yaman

Yaman terletak di selatan semenanjung tanah Arab. Nabi Muhammad mengutus Ali bin Abi Thalib dengan membawa surat beliau untuk penduduk Yaman khususnya suku Hamdan. Dalam periode satu hari, semua mereka memeluk agama Islam secara aman. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-10 hijrah.

5. Khalid bin Walid Meruntuhkan Berhala Al ‘uzza

Setelah umat Islam membebaskan kota Makkah, Nabi Muhammad saw menyucikannya dengan memusnahkan 360 patung di sekeliling Ka'bah. Lima hari sebelum berakhirnya Ramadhan tahun ke-9 H, Rasulullah mengirim Khalid bin Walid untuk memusnahkan patung al 'Uzza di Nakhla. Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, al 'Uzza adalah patung dewi terbesar di daerah tersebut. Khalid bin Walid melaksanakan tugas itu dengan bergerak menuju ke Nakhla lalu menghancurkan patung al 'Uzza. Setelah itu, penyembahan patung pun berakhir.

6. Penyerahan Kota Taif

Kota Taif pernah mencatat sejarah ketika penduduknya mengusir Nabi Muhammad saw saat berdakwah di sana. Setelah beliau dan umat Islam berhasil membebaskan Makkah, kaum Bani Thaqif bersikeras tidak mau tunduk kepada Nabi Muhammad.
 

Nabi muhammad dan tentara Islam lalu maju ke Taif dan mengepungnya dalam waktu lama. Akhirnya kaum Bani Thaqif datang ke Makkah di bulan Ramadan tahun ke-9 H dengan menyerahkan kota Taif sebagai tanda menyerah.

7. Pembebasan Andalusia (Spanyol)

Andalus adalah nama Arab yang diberikan kepada wilayah-wilayah bagian semenanjung Liberia yang diperintah oleh orang Islam selama beberapa waktu mulai tahun 711 sampai 1492 M. Pada 28 Ramadan tahun ke-92 H, panglima Islam bernama Tariq bin Ziyad dikirim pemerintahan Bani Umayyah untuk menawan Andalus.
 

Tariq memimpin armada Islam menyeberangi laut yang memisahkan Afrika dan Eropa. Setelah pasukan Islam mendarat, Tariq membakar kapal-kapal tentara Islam agar mereka tidak berpikir untuk mundur. Akhirnya pasukan Tariq berhasil menguasai Andalus dan menyelamatkan rakyat Andalus yang dizalimi. Islam bertapak di Andalus selama delapan abad.

8. Peperangan Zallaqah di Portugal

Peristiwa ini terjadi setelah subuh hari Jumat, bulan Ramadan tahun 459 H. Ketika itu, terjadi kebangkitan dinasti Murabit di Afrika Utara. Gubernur Cordova, Al Muktamin meminta bantuan Sultan Dinasti Murabit, Yusuf bin Tasyifin untuk memerangi Alfonso VI.
 

Tentara yang dipimpin oleh Alfonso VI yang berjumlah 80.000 tentara berhasil dikalahkan. Dalam waktu yang singkat Sultan Yusuf berhasil menguasai seluruh Spanyol dan menyelamatkan umat Islam. Setelah itu, Dinasti Murabit di Spanyol berdiri sejak 1090 sampai 1147 M.

9. Tentara Islam Mengalahkan Tentara Mongol

Pada tahun 126 sampai 1405 M, kaum Mongol melebarkan penaklukannya hampir semua benua Asia. Menurut sejarah, kekaisaran penaklukan mereka seluas 33 juta kilometer persegi. Jenderal tentara Mongol dikenal sebagai Genghis Khan. Dalam misi penaklukan itu, mereka membunuh lebih sejuta rakyat negara yang dikalahkan. Penaklukan mereka menjangkau sampai ke Moscow dan Kiev.

Pada tahun 1258, tentara pimpinan jenderal Hulagu Khan menyerbu kota Baghdad yang menjadi kemegahan Dinasti Abbasiah. Dalam serangan itu, banyak umat Islam terbunuh dan banyak buku karangan sarjana Islam dibuang ke dalam Sungai Eufrat dan Dajlah sehingga airnya menjadi hitam karena tinta. Pada 15 Ramadan 658 H bersamaan 1260 M, tentara Islam bangkit membuat serangan balas. Tentara Islam dan para ulama pimpinan Sultan Qutuz dari dinasti Mamluk, Mesir menyerbu ke Palestina setelah Mongol menguasainya. Kedua pihak bertemu di Ain jalut. Terjadilah Perang Ain Jalut.

Dalam pertempuran itu, tentara Islam meraih kemenangan dan berhasil menawan Kitbuqa Noyen, penasihat Hulagu Khan yang menasihatinya untuk menyerang Baghdad. Kitbuqa akhirnya dieksekusi. Kemenangan itu adalah suatu yang luar biasa saat Mongol yang terkenal dengan kekerasan akhirnya kalah pada tentara Islam.

10. Peperangan Yakhliz

Pada 15 Ramadan 1294 H, tentara Islam dari Dinasti Ottoman yang dipimpin oleh Ahmad Mukhtar Basya dengan jumlah 34.000 anggota mengalahkan tentara Rusia yang berjumlah 740.000. Sebanyak 10.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran itu. Ia menjadi kebanggaan umat Islam mempertahankan agama yang diancam oleh pemerintah Tzar di Rusia.

11. Direbutnya Garis Bar Lev, Israel

Dalam sejarah modern, terjadi Perang Yom Kippur yang melibatkan tentara Islam (Mesir dan Syria) dengan tentara Israel pada 10 Ramadan 1390 H bertepatan dengan 6 0ktober sampai 22 atau 24 Oktober 1973 M. Perang Yom Kippur, juga dikenal sebagai perang Arab-Israel 1973, Perang Oktober, dan Perang Ramadan.

Ia adalah bagian dari konflik Arab-Israel sejak dari tahun 1948. Pada bulan Juni 1967, terjadi perang enam hari antara Israel dengan Mesir, Syria dan Yordania. Dalam pertempuran itu, Israel berhasil menduduki bukit Golan, Syria, di utara dan semenanjung Sinai, Mesir, di selatan hingga ke kanal Suez. Setelah itu, Israel membangun barisan pertahanan di Sinai dan bukit Golan. Pada tahun 1971, Israel mengalokasikan USD 500 juta untuk membangun benteng dan kerja tanah raksasa yang dinamai Garis Bar Lev, mengambil nama jenderal Israel, Haim Ber Lev.

Tentara Islam berhasil merebut benteng itu sekaligus mengalahkan Israel. Antara peristiwa menarik dalam perang ini adalah peran seorang sarjana Islam merangkap sebagai Imam Masjid kota Suez, Syeikh Hafiz Salamah yang memimpin peperangan.

Mengenang Kemenangan Mujahidin Islam Dalam Pertempuran Badar


Datangnya tanggal 17 Ramadhan mengingatkan kita pada kemenangan besar pertama yang diraih umat Islam dalam pertempuran melawan serdau musyrik Quraisy. Perang besar yang terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 2 Hijriah. Sebuah perang di saat kekuatan pasukan umat Islam di Madinah hanya berjumlah 313 mujahid dengan senjata seadanya bertempur menghadapi kekuatan serdadu Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Perang besar umat Islam yang kita kenal dengan Perang Badar.
Perang Badar merupakan perang pertama yang pertama kali terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah yang dilalui oleh umat Islam di Madinah.Disebut perang Badar karena peperangan terjadi di sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Makkah yang disebut Badar. Perang Badar merupakan peperangan yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan tersebut.
Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah memberikan semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah suku Quraish yang akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.
Kafir Quraish ingin menjadikan peperangan ini sebagai kemenangan bagi mereka yang akan meletakkan rasa takut di dalam hati seluruh kaum bangsa Arab. Mereka hendak menghancurkan Muslimin dan mendapatkan keagungan dan kehebatan. Banyangkan, pasukan Muslimin dengan jumlah tentara yang kecil (termasuk 2 ekor kuda), keluar dengan niat mereka hanya untuk menghadang 40 lelaki yang tidak bersenjata akan tetapi harus menghadapi pasukan yang dipersiapkan dengan baik -3 kali- dari jumlah mereka.
Rasulullah SAW dengan mudah meminta mereka Muslimin untuk perang dan mereka tidak akan menolak, akan tetapi, beliau SAW ingin menekankan kepada pengikutnya bahwa mereka harus mempertahankan keyakinan dan keimanan dan untuk menjadi pelajaran bagi kita. Beliau SAW mengumpulkan para sahabatnya untuk mengadakan musyawarah. Banyak di antara sahabat Muhajirin yang memberikan usulan, dengan menggunakan kata-kata yang baik untuk menerangkan dedikasi mereka. Tetapi ada seorang sahabat yaitu Miqdad bin Al-Aswad ra., dia berdiri dihadapan mereka yang masih merasa takut dan berkata kepada Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan oleh bani Israel kepada Musa (AS), 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'( Dalam surah Al-Maidah). Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan bersama dengan mu !".
Rasulullah SAW merasa sangat suka, akan tetapi Rasulullah hanya diam, beliau menunggu dan beberapa orang dari sahabat dapat mengetahui keinginan Beliau SAW. Sejauh ini hanya sahabat Muhajirin yang telah menyatakan kesungguhan mereka, akan tetapi Beliau menuggu para sahabat Anshor yang sebagian besar tidak hadir dalam baiat 'Aqaabah untuk turut serta dalam berperang melawan kekuatan musuh bersama-sama Rasulullah SAW di luar kawasan mereka. Maka, pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Ya Rasulullah (SAW) mungkin yang engkau maksudkan adalah kami".
Rasulullah SAW menyetujuinya. Sa'ad kemudian menyampaikan pidatonya yang sangat indah yang mana dia berkata, "Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar, Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan thaat kepadamu. Demi Allah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan tidaka ada seorangpun dari kami yang akan tertinggal di belakang. Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami akan menyukakan mu. Maka Majulah bersama-sama kami, letakkan kepercayaan kami di dalam keberkahan Allah".
Rasulullah sangat menyukai apa yang disampaikan dan kemudian beliau bersabda, "Majulah ke depan dan yakinlah yang Allah telah menjajikan kepadaku satu dari keduanya (khafilah dagang atau perang), dan demi Allah, seolah olah aku telah dapat melihat pasukan musuh terbaring kalah". Pasukan Muslimin bergerak maju dan kemudian berhenti sejenak di tempat yang berdekatan dengan Badar (tempat paling dekat ke Madinah yang berada di utara Mekkah). Seorang sahabat bernama, Al-Hubab bin Mundhir ra., bertanya kepada Rasulullah SAW, " Apakah Allah mewahyukan kepadamu untuk memilih tempat ini atau ianya strategi perang hasil keputusan musyawarah?".
Rasulullah SAW bersabda, "Ini adalah hasil strategi perang dan keputusan musyawarah". Maka Al-Hubab telah mengusulkan kembali kepada Rasulullah SAW agar pasukan Muslimin sebaiknya bermarkas lebih ke selatan tempat yang paling dekat dengan sumber air, kemudian membuat kolam persediaan air untuk mereka dan menghancurkan sumber air yang lain sehingga dapat menghalang orang kafir Quraish dari mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan tersebut dan melaksanakannya. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki menjaganya.
Rasulullah SAW telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan beribadah walaupun beliau mengetahui bahwa Allah ta'ala telah menjanjikannya kemenangan. Ianya melebihi cintanya dan penghambaannya dan penyerahandiri kepada Allah ta'ala dengan ibadah yang Beliau SAW kerjakan. Dan ianya telah dikatakan sebagai bentuk tertinggi dari ibadah yang dikenal sebagai 'ainul yaqiin.
Korban dan tawanan

Imam Bukhari memberikan keterangan bahwa dari pihak Mekkah tujuh puluh orang tewas dan tujuh puluh orang tertawan.Hal ini berarti 15%-16% pasukan Quraisy telah menjadi korban. Kecuali bila ternyata jumlah pasukan Mekkah yang terlibat di Badr jauh lebih sedikit, maka persentase pasukan yang tewas akan lebih tinggi lagi. Korban pasukan Muslim umumnya dinyatakan sebanyak empat belas orang tewas, yaitu sekitar 4% dari jumlah mereka yang terlibat peperangan.Sumber-sumber tidak menceritakan mengenai jumlah korban luka-luka dari kedua belah pihak, dan besarnya selisih jumlah korban keseluruhan antara kedua belah pihak menimbulkan dugaan bahwa pertempuran berlangsung dengan sangat singkat dan sebagian besar pasukan Mekkah terbunuh ketika sedang bergerak mundur.

Selama terjadinya pertempuran, pasukan Muslim berhasil menawan beberapa orang Quraisy Mekkah. Perbedaan pendapat segera terjadi di antara pasukan Muslim mengenai nasib bagi para tawanan tersebut. Kekhawatiran awal ialah pasukan Mekkah akan menyerbu kembali dan kaum Muslim tidak memiliki orang-orang untuk menjaga para tawanan. Sa'ad dan Umar berpendapat agar tawanan dibunuh, sedangkan Abu Bakar mengusulkan pengampunan. Muhammad akhirnya menyetujui usulan Abu Bakar, dan sebagian besar tawanan dibiarkan hidup, sebagian karena alasan hubungan kekerabatan (salah seorang adalah menantu Muhammad), keinginan untuk menerima tebusan, atau dengan harapan bahwa suatu saat mereka akan masuk Islam (dan memang kemudian sebagian melakukannya).Setidak-tidaknya dua orang penting Mekkah, Amr bin Hisyam dan Umayyah, tewas pada saat atau setelah Pertempuran Badar. Demikian pula dua orang Quraisy lainnya yang pernah menumpahkan keranjang kotoran kambing kepada Muhammad saat ia masih berdakwah di Mekkah, dibunuh dalam perjalanan kembali ke Madinah. Bilal, bekas budak Umayyah, begitu berkeinginan membunuhnya sehingga bersama sekumpulan orang yang membantunya bahkan sampai melukai seorang Muslim yang ketika itu sedang mengawal Umayyah.

Beberapa saat sebelum meninggalkan Badar, Muhammad memberikan perintah agar mengubur sekitar dua puluh orang Quraisy yang tewas ke dalam sumur Badar. Beberapa hadits menyatakan kejadian ini, yang tampaknya menjadi penyebabkan kemarahan besar pada kaum Quraisy Mekkah. Segera setelah itu, beberapa orang Muslim yang baru saja ditangkap sekutu-sekutu Mekkah dibawa ke kota itu dan dibunuh sebagai pembalasan atas kekalahan yang terjadi.

Berdasarkan tradisi Mekkah mengenai hutang darah, siapa saja yang memiliki hubungan darah dengan mereka yang tewas di Badar, haruslah merasa terpanggil untuk melakukan pembalasan terhadap orang-orang dari suku-suku yang telah membunuh kerabat mereka tersebut. Pihak Muslim juga mempunyai keinginan yang besar untuk melakukan pembalasan, karena telah mengalami penyiksaan dan penganiayaan oleh kaum Quraisy Mekkah selama bertahun-tahun. Akan tetapi selain pembunuhan awal yang telah terjadi, para tawanan lainnya yang masih hidup kemudian ditempatkan pada beberapa keluarga Muslim di Madinah dan mendapat perlakuan yang baik; yaitu sebagai kerabat atau sebagai sumber potensial untuk mendapatkan uang tebusan. 

Kisah 100 Rupiah

Uang logam bergambar gunung wayang atau rumah gadang  itu selalu dicari ketika badan meriang karena masuk angin. Kebiasaan nonton bola sampai dini hari membuat angin begitu ramah menjamah. Istri pun ikut sibuk mencari-cari koin langka tersebut. Nilai finansialnya yang tak berarti tidak menurunkan manfaatnya sebagai alat bantu mengusir angin. Mudah dan praktis. Tinggal bertelanjang dengan menyisakan celana pendek saja. Tidak berapa lama istri pun sudah siap menggarap punggung suaminya. Sayang, goresan merah di punggung tidak bisa terlihat karena badan telungkup di kasur busa yang tergeletak di depan TV. Belum lagi istri menduduki pantat ini. Tidak bisa berkutik sama sekali. Sama seperti tidak berkutiknya uang 100 rupiah. Secara finansial, koin ini tidak berharga. Bukankah sekarang tidak ada lagi barang berharga 100 Rupiah saja?

Sepasang anak- satu bogel satu dan satunya tinggi kurus- bergegas pergi jam enam pagi. Pasangan bersaudara yang berbeda dua tahun tersebut mirip Arnold Schwarzenegger dan Danny DeVito pada film Twins yang baru dirilis tiga tahun kemudian. Seragamnya menunjukkan dua anak kampung itu murid SMA. Di saku celana abu-abunya masing-masing tersimpan uang logam 100 rupiah.  Setiap pagi kedua anak itu selalu harus memutuskan bagaimana cara membelanjakan uang pemberian ayah tercinta. Jika mau menambah jatah jajan di sekolah maka harus rela berjalan kaki sejauh tiga kilometer.

Keputusan yang paling sering diambil adalah melupakan naik angkot. Toh percuma juga naik mobil angkot- ketika itu kami menyebutnya pikeup- karena jalan yang dilalui angkot berjarak setengah dari jarak rumah ke sekolah. Begitulah nasib anak sekolah yang rumahnya hanya dilewati jalan desa saja.

Kedua cowok culun itu adalah siswa kelas 1 dan 3 di SMA pada tahun 1983. Sekolahnya adalah SMA negeri satu-satunya di kota ketika itu, kini jadi SMAN 1 Majalengka. Ada cerita lucu- sebenarnya memalukan sih- ketika si Bogel  tidak mau sekolah seminggu. Gara-garanya sepele, tidak mau memakai celana panjang. Rasanya aneh jika dengan tinggi badan kurang dari satu setengah meter harus seperti orang dewasa yang bercelana panjang. Apalagi celana panjang itu terlihat licin dan lancip di ujung depannya. Lancip gara-gara digosok pakai setrika arang.

Sampai saat ini saya juga heran sendiri, kok alasan si Bogel kecil itu sungguh memalukan dan terkesan kampungan. Tapi, memang benar-benar orang kampung kok. Moda transportasi di depan rumahnya aja cuma becak dan delman. Masih beruntung orang yang punya sepeda kumbang. Batu-batu kecil seukuran kepalan tangan bayi pun masih berserakan di jalan tak beraspal. Tidak heran jika belum ada trayek angkutan kota, bahkan sampai saat ini pun tetap begitu. Bedanya, sekarang jalan itu sudah beraspal.

Dengan berjalan kaki, kami menghemat uang transport sebesar 50 Rupiah. Itu harga yang harus diberikan ke kenek jika naik angkot pulang-pergi. Padahal cuma bergelantungan di belakang angkot kurang dari 10 menit saja. Dengan penghematan tersebut kami bisa jajan lebih banyak atau menabung. Es gula cakar seharga 25 Rupiah di warung menjadi pengusir dahaga sesampainya di sekolah. Warung itu persis di seberang gerbang sekolah.

Gula cakar adalah gula yang terbuat dari tetes tebu. Bentuk gulanya seperti kue berbentuk kotak seukuran 4 cm kubik. Warnanya merah muda menyala. Cukup dengan diguyur air dingin, gula cakar itu mudah mencair di dalam gelas yang kami sebut dengan gelas sirop. Dengan ditambah sebongkah es batu, minuman segar nan sederhana dan murah itu pun langsung habis dengan dua kali tegukan.

Ketika lonceng berbunyi, anggaran pun tersisa 75 Rupiah. Uang di genggaman pun menjadi dua keping yang jauh lebih kecil, satu koin 50 Rupiah dan satunya lagi 25 Rupiah.  Kadang kami memperoleh uang kembalian yang lebih kecil, 10 dan 5 Rupiah

Lonceng tanda istirahat pun berdentang nyaring. Selepas bersenda gurau di kelas, biasanya kami langsung memanfaatkan anggaran rutin harian yang kini tersisa 75 Rupiah. Tidak banyak pilihan jajanan dengan uang sebesar itu. Kami pun memilih makanan favorit yang murah meriah, bakwan goreng. Makanan sejuta umat kala itu terbuat dari adonan terigu cair yang dicampur cacahan sayur kol. Cetakannya pun memanfaatkan sendok sayur. Tidak heran bentuk bakwannya pun seperti sorabi, tapi dengan ukuran lebih kecil.

Kami hanya menyantap satu bakwan seharga 25 rupiah. Bakwan kecil itu pun diletakkan piring kecil yang disebut pisin. Setelah bakwannya dicabik-cabik dengan sendok garpu kecil, saus tomat dicampur cacahan cabe rawit pun diguyurkan ke atas bakwan. Potongan-potongan kecil bakwan itu pun segera dilahap. Terasa nikmat, namun begitu cepat tersantapnya.  Es gula cakar kembali menjadi minuman penghilang pedas dan dahaga. 50 Rupiah pun habis dibelanjakan saat istirahat.

Uang di tangan pun tinggal 25 rupiah. Ada dua pilihan untuk memanfaatkannya. Pulang dengan angkot, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki 1,5 km. Atau, jalan kaki dari sekolah sampai rumah sejauh 3 km. Keputusan yang paling sering diambil adalah berjalan kaki saja. Sisa uang pun bisa kami tabung. Jadi, kami jarang menabung dengan koin 100 Rupiah. Dua keping 100 Rupiah yang tergeletak begitu saja di meja bapak pun cuma dilirik saja. Bukan apa-apa, jika koin itu dimasukkan ke celengan, nanti bapak kami tidak bisa mencabut jenggotnya.



Rahasia 17 Agustus 1945


Tujuh belas Agustus merupakan hari besar kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, 64 tahun yang lalu merupakan hari paling bersejarah negeri ini karena di hari itulah merupakan awal dari kebangkitan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan sekaligus penanda awalnya revolusi. Namun, ada beberapa hal menarik seputar hari kemerdekaan negeri kita tercinta ini yang sayang jika belum Anda ketahui.

1. Soekarno Sakit Saat Proklamirkan Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah2 bulan puasa Ramadhan.

“Pating greges”, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. “Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…

2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Sangat Sederhana
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor, dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!

3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

4. Akbar Tanjung Jadi Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia asli”. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. “Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993).

5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat Ke Film
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, “Tahun Vivere Perilocoso” (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film – dalam bahasa Inggris; “The Year of Living Dangerously”. Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan Australia yg ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang peristiwa berdarah th 1965. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!

7. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat dengan Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.

9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama “Abdullah, co-pilot”. Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi.
Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Dandhi mengetahui perjuangan Hatta. Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa “Abdullah” itu adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya.”You are a liar !” ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.

11. Bendera Merah Putih dan Perayaan Tujuh Belasan Bukan di Indonesia Saja
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia. Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco dan hari kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960. Selain itu, masih menjadi perdebatan apakah lagu Indonesia Raya benar-benar merp karya asli WR Supratman, ataukah ‘terinspirasi’ oleh lagu Perancis, “Les Marseilles”, yg memiliki nada2 yg sangat mirip.

12. Tidak Ada Nama Jalan Soekarno-Hatta
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada “Jalan Soekarno-Hatta” di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.

13. Gelar Proklamator Hanyalah Gelar Lisan
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.

14. Indonesi Mungkin Saja Punya Lebih Dari Dua Proklamator
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya “lebih dari dua” proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat dini hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya.
Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. “Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau”, gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.

15. Jenderal Soedirman Tidak Pernah Duduki Jabatan Resmi
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!


Tempat Paling Dingin Di Dunia!

Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam kawasan Asia, tepatnya masuk dalam wilayah Asia Tenggara. Dikutip dari Wikipedia, diambil dari data tahun 2004, Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau. Adapun sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa dan  memberikan cuaca tropis.

Saat ingin merasakan iklim lain tentu saja banyak diantara Anda mencari hiburan baru dengan melancong keluar negeri. Sebut saja Perancis, Italy, Hungaria, Amerika, Korea, Jepang, dan daerah lain yang memiliki iklim sub-tropis. Lantas apakah di negara tadi sudah termasuk yang paling dingin di dunia? Yuk kita ulas selengkapnya disini :


Vostok Station, Antartika
Tidak asing bukan dengan benua diselimuti es ini? Jawara tempat terdingin dengan suhu terendah mencapai 89 derajat celcius. Vostok dalam bahasa Rusia yaitu Timur. Hmm yang pasti lokasi ini sering dijadikan tempat penelitian milik Rusia. Dengan suhu super dingin ini, ada yang sanggup dan berani stay disini?

Oymyakon, Rusia
Rusia merupakan negara yang membentang luas disebelah timur Eropa dan utara Asia.  Wilayah Oymyakon dihuni oleh kurang lebih 900 orang dengan suhu minus 71 derajat celcius saat musim dingin tiba. Dan musim dingin di wilayah ini cukup lama yakni 9 bulan. Wow!

Bisa dibayangkan hidup tanpa matahari dalam 9 bulan?! Selain itu di Rusia tepatnya daerah Verkhoyansk juga memiliki suhu dingin ekstrim. Ada 1.300 orang yang tinggal di wilayah ini, dan sebagian besar bekerja sebagai pemburu atau menggunakan kereta salju untuk berkendara. Sebenarnya di wilayah ini terdapat banyak emas, tapi terlalu dingin untuk membuka tambang. Kabarnya suhu terendah di Verkhoyansk mencapai minus 69 derajat celcius.



North Ice Station, Greenland
Greenland dikenal sebagai wilayah paling dingin di belahan bumi bagian barat. Namun suhu disini terendah dan tercatat di Greenland ada di North Ice Station, sebuah daerah pusat penelitian milik negara Inggris dengan suhu minus 66 derajat celcius! Brrr!

Sumber

Prediksi Hilal Awal Ramadhan 1434 H/2013 M

Visibilitas atau kenampakan hilal segera setelah fase konjungsi pascaterbenamnya Matahari dipengaruhi oleh beragam faktor. Pada mulanya, faktor konfigurasi ketiga benda langit terkait (yaitu Matahari–Bumi–Bulan) seperti elongasi, beda tinggi, dan beda azimut digunakan sebagai prediktor visibilitas. Diawali oleh Bruin, studi yang lebih komprehensif dengan melibatkan peran cahaya senja dalam melemahkan cahaya hilal membawa sains hilal memasuki babak baru. Bahkan dilanjutkan Schaefer, Yallop, dan Sultan, pengaruh sensitifitas alat optik yang digunakan, termasuk mata, turut ambil bagian dalam menentukan visibilitas hilal.
Mengadopsi model visibilitas untuk objek-objek langit yang berada di dekat Matahari dari Kastner (1976), telah diperoleh prediksi visibilitas hilal penentu awal Ramadhan 1434 H/2013 M. Prediksi diberikan untuk visibilitas hilal pada hari Senin 8 Juli 2013 yang bertepatan dengan hari terjadinya konjungsi yang menandai berakhirnya satu siklus lunasi sebagai penanda akhir bulan berjalan sekaligus awal bulan yang baru, dan untuk hari Selasa 9 Juli 2013. Perhitungan dilakukan dalam modus pengamatan dengan mata telanjang untuk beragam kondisi atmosfer setempat, yaitu dengan asumsi atmosfer yang bersih, agak keruh, hingga keruh, untuk lokasi pengamat di Bandung (6,86 Lintang Selatan; 107,59 Bujur Timur di ketinggian 968 m dari permukaan laut) dengan pengaturan toposentrik (pengamat di permukaan Bumi) dan memperhitungkan faktor pembiasan oleh atmosfer. Prediksi yang dihasilkan ditampilkan dalam bentuk grafik fungsi visibilitas terhadap waktu. Bila fungsi visibilitas bernilai positif, berarti kecerahan hilal melampaui kecerahan langit senja dan langit malam, yang berarti bahwa hilal berpeluang untuk dapat diamati selama cuaca mendukung. Sebaliknya, manakala fungsi visibilitas bernilai negatif, hal ini berarti hilal lebih redup dibandingkan kecerahan langit senja dan langit malam sehingga membuatnya tidak akan dapat diamati. Grafik-grafik tersebut ditampilkan berikut ini.


Berdasarkan Gambar 1, baik sebelum maupun setelah Matahari terbenam, hilal tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Pada saat Matahari terbenam 8 Juli 2013, nilai-nilai elongasi, beda tinggi, dan beda azimut antara Matahari dan Bulan berturut-turut adalah 4,58 derajat, 0,64 derajat, dan 4,53 derajat. Bila dibandingkan dengan kriteria visibilitas hilal yang dianut Kementerian Agama (KEMENAG) RI selama ini, di antaranya nilai ketinggian minimal 2 derajat, maka nilai beda tinggi di atas tidak memenuhi syarat yang ada. Nilai beda tinggi tersebut bersesuaian dengan tinggi Bulan –0,58 derajat (Bulan di bawah ufuk) pada saat Matahari terbenam. Meski elongasi (4,53 derajat) telah melampaui syarat minimal menurut kriteria KEMENAG (yaitu minimal sebesar 3 derajat), faktor ketinggian adalah faktor yang sangat menentukan.
Berlawanan dengan kondisi di hari terjadinya konjungsi, pada Selasa 9 Juli 2013 bertepatan dengan saat Matahari terbenam elongasi dan beda tinggi antara Matahari dan Bulan telah bertambah cukup besar, yaitu masing-masing bernilai 12,72 derajat dan 11,07 derajat, serta beda azimut sebesar 5,20 derajat. Untuk kondisi atmosfer yang bersih, dengan konfigurasi geometri antara Matahari dan Bulan seperti ini, fungsi visibilitas memiliki nilai positif sejak 5 menit hingga 48 menit pascaterbenamnya Matahari (Gambar 2). Kondisi optimum yang ditandai dengan nilai fungsi visibilitas terbesar, terjadi pada 35 menit setelah Matahari terbenam. Dalam jendela waktu (~ 40 menit) yang tersedia ini, hilal berpeluang untuk dapat diamati dengan mata telanjang selama cuaca mendukung. Artinya, para pengamat harus bersiaga dalam jendela waktu tersebut untuk berhasil mengesani sosok hilal Ramadhan.