Giring Giring Perak :: Cerber Makmur Hendrik


Dimana Bumi dipijak Disana Langit Dijunjung. Begitu bunyi pepatah minangkabau yang coba diamalkan oleh penulis ini. Dia banyak menyimak dan menimba pengetahuan dari perikehidupan orang-orang Minangkabau, negeri asal ibunya. Lahir 7 Juni 47 di desa Buluh Cina, di tepi Sungai Kampar 25 Km utara Pekanbaru, dia adalah putra pensiunan Polisi yang sedari kecil hidup dari satu barak ke barak militer lainnya.

Mengaku banyak belajar menulis cerita silat Minangkabau dari Nazif Basir (orang yang menjadikannya wartawan), tokoh wartawan dan budayawan di Padang tahun 60 sampai 70 an, penulis ini banyalc menulis tentang silat Minang. Minangkabau sendiri diakui sebagai negeri nenek moyang pencak silat di Indonesia dan semenanjung Melayu.

Selain itu dia juga menulis Novel dan Cerita pendek yang memenangkan beberapa kali sayembara tingkat nasional. Diantaranya ada yang diangkat menjadi cerita film. Diterbitkan penerbit Sinar Harapan (kumpulan Cerpen DIBAWAH LANGIT). Diterbitkan Dep. P & K lewat Proyek Pengadaan Buku Sastra (Novel MELINTAS BA-DAI). Ceritanya umumnya lembut dan mengharukan.

Tidak hanya sekedar pandai bercerita, pemegang Sabuk Hitam ilmu beladiri ini mempunyai perguruan EMPAT BANDING BUDI dengan ribuan siswa di Sumbar - Riau dimana dia mengajarkan Judo, Karate dan Silat. Selain jadi penulis dia juga bekerja sebagai staf pengajar di IKIP Padang, dan wartawan/anggota PWI. Periode 82 - 85 ini dipercayakan Gubernur Sumbar MayJen Ir. Azwar Anas untuk memegang jabatanKetua Eksekutif IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Sumbar.

Baca Giring-Giring Perak

0 comments:

Posting Komentar