Segitiga Bermuda Tempat Munculnya Dajjal?



Salah satu dari sekian banyak tanda-tanda kiamat, sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW adalah munculnya dajjal, pada suatu masa nanti. Dajjal adalah sosok makhluk bermata satu dan suka membuat dan menyebarkan fitnah. Ia juga mengaku sebagai Tuhan. Akibatnya, banyak umat manusia yang menjadi rusak akhlaknya karena teperdaya oleh tipu daya dan fitnah dajjal ini. Ia hanya mampu dikalahkan oleh Nabi Isa AS.
Karena itu, Rasulullah SAW senantiasa berdoa agar dijauhkan dari fitnah dajjal. ''Ya Allah, aku berlindung dari siksa neraka, azab kubur, fitnah hidup dan mati, serta fitnah dajjal.''
Dalam berbagai hadisnya, Rasulullah mengingatkan umatnya agar berhati-hati terhadap dajjal. ''Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini yang lebih dahsyat daripada dajjal. Dan Allah SWT tidak mengutus seorang rasul atau nabi pun kecuali ia memperingatkan umatnya terhadap kemunculan dajjal. Aku adalah Nabi terakhir dan kamu sekalian adalah umat terakhir pula. Dajjal pasti keluar dari tengah-tengah kalian. Jika ia keluar sedangkan aku ada di antara kalian, maka aku akan mengalahkannya dengan hujjah dan kemampuanku. Jika ia keluar setelah aku tiada maka setiap orang akan menjadi penolong dirinya sendiri untuk mengalahkan musuhnya. Allah adalah penggantiku bagi setiap Muslim.'' (HR Ibnu Majah, Ibn KHuzaimah dan al-Hakim).
Di manakah dajjal itu akan muncul, kapan kemunculannya, bagaimana rupanya, sehebat apa kekuatannya, berapa umurnya, dan di mana tinggalnya? Itulah berbagai pertanyaan yang sering diungkapkan banyak orang mengenai sosok dajjal tersebut.
Menyebut kata 'Segitiga Bermuda', akan terbayang sebuah tempat yang senantiasa menyimpan berbagai macam misteri yang akan musnah atau hilangnya benda-benda yang berada atau melintas di atasnya. Sejumlah kapal terbang dan kapal laut secara tiba-tiba menghilang saat melintas di atasnya. Benarkah ada sesuatu di sana?
Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai misteri Segitiga Bermuda. Ada yang menyatakan, lokasi tersebut memiliki medan magnet yang sangat tinggi. Sehingga, benda-benda yang mengandung logam, akan mudah tertarik ke pusatnya. Teori ini dikemukakan oleh Albert Einstein, dengan relativitasnya.
Ada pula yang menyatakan, hilangnya benda-benda (pesawat dan kapal laut) itu, karena memasuki gerbang waktu. Benda-benda itu memasuki wilayah gerbang waktu, sehingga ketika berada tepat di atasnya akan menghilang. Hilangnya itu, bisa kembali ke masa lampau atau muncul di masa depan.
Ada juga yang menyatakan, lenyapnya benda-benda itu karena mereka ditelan atau dibawa oleh UFO (Unidentified Flying Object) atau piring terbang. Sementara yang lain mengatakan, mereka hilang karena masuk dalam dunia paralel. Mereka ada di dunia yang berbeda dengan dunia yang sebelumnya. Dari empat teori di atas, ketiga teori yang terakhir disebut pula dengan teori mekanika kuantum.
Benarkah semua itu? Hingga saat ini, belum ada yang mampu menjelaskannya secara ilmiah. Berbagai hasil penelitian dan teori-teori di atas, seakan terbantahkan ketika hal itu tak mampu dibuktikan.
Lalu apakah yang menyebabkannya? Dajjal. Mungkin inilah jawaban terakhir yang dikemukakan sejumlah orang mengenai hilangnya pesawat dan kapal laut itu. Dajjal, sosok makhluk terlaknat dan pembuat fitnah itu kini dituding melakukan semua itu karena persekongkolannya dengan setan.
Muhammad Isa Daud, penulis buku Dajjal Muncul di Segitiga Bermuda menjelaskan, musnahnya benda-benda itu disebabkan oleh si makhluk bermata satu alias dajjal. Menurutnya, di daerah Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) yang terletak di antara Florida (Amerika) di sebelah barat, Puerto Rico di sebelah timur, dan Pulau Bermuda di sebelah utara. Ada yang mengatakan, Florida berasal dari kata 'Flory' dan 'ida' yang berarti dukun yang ditunggu atau Tuhan masa depan.
Segitiga Bermuda terletak di Samudera Atlantik. Menurut Isa Daud, di situ terdapat sebuah pulau yang dikuasai oleh sekumpulan makhluk, yakni setan yang bekerja sama dengan dajjal untuk menghancurkan umat manusia. Nama pulau itu adalah Pulau Setan (bedakan dengan Pulau Setan di Guyana, Prancis, Amerika Selatan).
Di sekitar wilayah Segitiga Bermuda ini, sebagaimana diterangkan Isa Daud, dajjal bersama setan berkomplot dan terus berusaha menyebarkan misinya, melalui orang-orang kepercayaannya, sesama penyembah setan. Mereka mengajarinya dengan berbagai bujukan dan rayuan sehingga orang-orang terkesima dan takjub pada apa yang disuguhkan dan disajikannya. Maka, pada hari kiamat nanti, dari lokasi (Segitiga Bermuda) inilah, dajjal akan muncul dan melakukan fitnah secara besar-besaran kepada seluruh umat manusia. Ia akan membangga-banggakan cara-cara Yahudi karena dajjal dipercaya merupakan keturunan Yahudi.
Muhammad Isa Daud menegaskan, ia membuat kesimpulan di atas, bukan atas pendapatnya sendiri, melainkan berdasarkan sejumlah manuskrip kuno yang ia pelajari dari beberapa orang Muslim, yang tinggal di Palestina, Arab Saudi, Yaman, Swedia, Amerika, Inggris, Jerman, dan lainnya. Mereka itulah, ungkap Isa Daud, yang memiliki data mencengangkan dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain.
Wa Allahu A'lam.

Republika

Hajinya Sang Tukang Sepatu

Ia memberikan seluruh uangnya untuk naik haji guna memberi makan anak yatim.

Setiap orang yang ingin menunaikan rukun Islam kelima, pastilah ia pergi ke Makkah dan Madinah untuk melakukan rukun-rukun haji.
Namun, ada satu kisah yang menjadi pengecualian. Satu orang ini telah ditulis oleh malaikat akan ibadah hajinya, padahal ia belum menjejakkan kakinya di Tanah Haram.

Saat itu seorang tabiin bernama Abdullah bin Mubarak sedang pergi haji. Tak sengaja, ia tertidur di Masjidil Haram. Dalam tidurnya, ia bermimpi mendengar dua orang malaikat yang sedang bercakap-cakap.

Berapa banyak umat Islam yang berhaji di tahun ini?” tanya sang malaikat kepada malaikat yang satunya. “Enam ratus ribu orang, tapi tidak ada satu pun yang diterima. Hanya ada satu orang tukang sepatu bernama Muwaffaq dari Damsyik yang tak bisa berangkat haji, namun malah diterima. Karena sang tukang sepatu tersebut, semua yang haji pada tahun ini bisa diterima,” ujar sang malaikat satunya.

Dengan segera Abdullah bangun dari tidurnya. Ia tak percaya dengan apa yang didengar dalam mimpinya tersebut.
Namun, untuk menjawab rasa penasarannya, sepulangnya dari perjalanan haji, ia datang ke Damsyik dan mencari tukang sepatu tersebut.

Akhirnya sampailah ia ke Damsyik dan bisa menemukan rumah orang bernama Muwaffaq. Ia pun yakin mimpinya tadi bukan sembarang mimpi, namun merupakan sebuah petunjuk dari Allah SWT.

Ia berhasil menemui Muwaffaq. Ia pun masuk ke rumahnya dan dimulailah pembicaraan untuk mencari jawaban atas rasa penasarannya.

Mengapa seseorang yang tidak berangkat haji namun dihitung amal ibadahnya telah naik haji?  “Kebaikan apa yang telah Kau lakukan hingga kau bisa tercatat telah berhaji, padahal kau tidak pergi?” tanyanya.

Tukang sepatu pun menjawab. Ia bercerita sebenarnya sudah berniat untuk pergi berhaji. “Melihat kondisi ekonomiku yang sederhana ini, sangat mustahil untuk mengumpulkan uang yang dipakai bekal berhaji. Namun, atas pertolongan Allah, aku tiba-tiba diberikan rezeki sebesar 300 dirham atas jasaku menambal sepatu seseorang,” kata Muwaffaq mulai bercerita.

Dengan sejumlah uang tersebut, Muwaffaq berniat untuk pergi haji. Dengan uang yang didapatnya tersebut, ia merasa dirinya mampu berangkat haji. Hal ini pun mendapatkan persetujuan istrinya yang sedang hamil.

Sebelum niat itu terlaksana, suatu hari istri Muwaffaq mencium bau masakan dari rumah sebelah. Karena sedang hamil, ia merasa sangat menginginkan masakan yang dipikirnya pasti sangat lezat tersebut.

Muwaffaq pun pergi ke rumah tetangganya, dengan maksud meminta sedikit makanan yang baunya tercium oleh istrinya tersebut. Karena alasan istrinya sedang hamil, Muwaffaq pun yakin tetangganya pasti akan berbaik hati membagi makanan tersebut.

Saat memasuki rumah tetangganya itu, ia terkejut ternyata sang tetangga tak mau memberikan masakannya sedikit pun meski ia mengatakan yang menginginkannya adalah istrinya yang sedang hamil.

Tetangganya kemudian dengan lembut mengatakan alasan. “Aku sebenarnya tak mau membuka rahasiaku ini, sebenarnya rumah ini dihuni olehku dan anak-anak yatim yang telah tiga hari tak makan karena memang kami tak punya apa pun untuk dimakan,” ujarnya bercerita.

“Kemudian, aku keluar rumah untuk mencari apa pun yang bisa kami makan, hingga tiba-tiba saat berada di jalanan, aku menemukan bangkai kuda. Bangkai itulah yang aku potong kemudian aku bawa pulang dan kumasak hingga aromanya sampai tercium oleh istrimu,'' ujar tetangganya.

Sang tetangga menambahkan, ''Maafkan aku, bagi kami masakan bangkai kuda ini halal karena memang tidak ada pilihan lain, tapi bagimu masakan ini haram untuk kau makan,” katanya menjelaskan.

Muwaffaq pun kemudian kembali ke rumah dan menjelaskan hal tersebut kepada istrinya. Ia kemudian mengambil uang 300 dirham simpanannya untuk diberikan kepada tetangganya tersebut agar bisa dibelanjakan bagi anak-anak yatim di sana. “Hajiku ada di pintu rumahku,” ujarnya.

Abdullah bin Mubarak pun tercengang mendengar kisah ini. Ia tak menyangka amal ibadah sang tukang sepatu itu sangat besar.
Selama ini, ia menganggap ia yang kaya raya ini sangat dermawan, namun ternyata di hadapannya kini duduk orang yang jauh lebih dermawan dan tulus darinya.

Dalam surah al-Baqarah ayat 220 disebutkan, “Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, ‘Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa meletakkan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang maka untuk setiap helai rambut yang disentuhnya akan memperoleh satu pahala dan barang siapa berbuat baik terhadap anak yatim, ia akan bersamaku di Jannah.

Rosita Budi Suryaningsih