Wilayah Indonesia Rawan Bencana


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) merilis data bahwa 83 persen wilayah Indonesia rawan bencana alam.


Mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, angin topan, letusan gunung berapi, hingga kebakaran hutan. “Sejak 10 tahun terakhir, telah terjadi 6 ribu bencana alam,” ujar Direktur Eksekutif Walhi Berry Nahdian Furqan beberapa waktu lalu.


Berdasarkan data di atas, seharusnya pemerintah memiliki rencana penanggulangan bencana di setiap wilayah rawan bencana. Sehingga ketika bencana datang, sudah ada rencana evakuasi, pengiriman bantuan, alat berat, kantong pengungsian, serta jaringan komunikasi. Alhasil korban jiwa dan luka akibat bencana alam bisa diminimalisir.


Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Januari-September 2010 mencatat dari total 354 daerah yang rawan bencana, daerah berpotensi tsunami tingkat tinggi sebanyak 175 dan 179 daerah rawan tsunami sedang. Bahkan BNPB mencatat sejak 1629 hingga 2010 ini atau dalam kurun 381 tahun, tsunami sudah terjadi sebanyak 171 kali di Indonesia. Data BNPB juga menyebutkan 84 persen kawasan Indonesia rawan bencana dan 80 persennya merupakan bencana ekologis.


Sementara itu, Kepala Seksi Kegempaan BMKG Suharjono menjelaskan Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik, serta sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia. Tingginya aktivitas kegempaan ini terlihat dari hasil pencatatan dimana dalam rentang waktu 1897-2009 terdapat lebih dari 14.000 kejadian gempa dengan magnituda di atas 5 SR.


Dalam enam tahun terakhir telah tercatat berbagai aktivitas gempa besar di Indonesia. Yaitu Gempa 9,2 SR di Aceh disertai tsunami pada 2004, Gempa 8,7 SR di Nias pada 2005, Gempa 6,3 SR di Yogya pada 2006, Gempa 7,4 SR di Tasik pada 2009, Gempa 7,6 SR di Padang pada 2009, dan Gempa 7,2 SR di Mentawai.


Untuk itu, BMKG telah mengelompokkan wilayah Indonesia menjadi enam Wilayah Gempa. Di mana Wilayah Gempa 1 adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah (warna putih) dan Wilayah Gempa 6 dengan kegempaan paling tinggi (warna merah). Pembagian Wilayah Gempa ini, didasarkan atas percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruh Gempa Rencana dengan perioda ulang 500 tahun

walhi

0 comments:

Posting Komentar